Andahanya perlu disiplin dalam mengatur waktu antara bisnis dan pekerjaan. Sebab Anda akan lebih sibuk dan Anda harus siap menanggung resikonya. Baca Juga: Begini Cara Pebisnis Pemula Menghilangkan Keraguan dalam Berbisnis. Nah, itulah sejumlah kendala usaha yang kerap dialami saat ingin memulai bisnis. Bagi Anda yang masih ragu-ragu untuk Berikut7 hambatan yang kerap kali dihadapi seorang pebisnis pemula dalam menjalankan bisnis. Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Table of Contents 1 Kurangnya dukungan 2 Keinginan melakukan semuanya dengan baik 1Apa Saja Masalah Bisnis yang Sering Dihadapi Oleh Pengusaha? 1.1 1. Waktu 1.2 2. Kurang Percaya Diri 1.3 3. Tidak Adanya Dukungan Keluarga 1.4 4. Pindah Bidang Bisnis 1.5 5. Perang Harga, Masalah Bisnis yang perlu Anda Cari Solusi 1.6 6. Manajemen Keuangan yang Buruk 2 Software Akuntansi Jurnal, Solusi Masalah Keuangan Bisnis Anda! Masalahutama yang paling sering terjadi dalam kewirausahaan adalah dihantui perasaan takut gagal secara berlebihan. Pada prinsipnya, ketakutan dan keberanian merupakan sifat alamiah manusia. Semua orang pasti pernah merasa takut, khawatir atau ragu saat hendak melakukan sesuatu. Demikian juga ketika ingin mengawali bisnis. 41ew. Kalau kamu berani memulai sesuatu, kamu harus berani menjalani dan menuntaskannya. Di dalam setiap aspek yang kamu jalani, pasti ada saja hambatan. Rasanya mustahil untuk melakukan sesuatu tanpa hambatan, termasuk dalam berbisnis. Terdapat beberapa hambatan bisnis yang apabila terus dibiarkan akan membuat usahamu mandek. Hambatan dalam bisnis disebut risiko dalam sebagai pebisnis yang profesional tentunya kamu harus memiliki beragam cara untuk menghadapi tantangan ini. Tentu saja hambatan bisnis bisa jadi sangat challenging terutama bagi pebisnis wirausaha tidak hanya datang dari luar, tapi bisa dari faktor internal, lho! Agar kamu semakin aware dengan hal ini, simak beberapa hambatan bisnis yang biasa dihadapi oleh bisnis yang harus kamu waspadai Kamu tidak boleh fokus pada satu hambatan saja karena hambatan bisnis beragam rupanya. Hambatan umum yang sering kali muncul dalam pengembangan usaha adalah sebagai Sulit menentukan bisnisHambatan pertama yang biasanya dihadapi oleh pelaku usaha adalah sulitnya menentukan bisnis. Bagaimana cara yang simpel untuk menentukan bisnis? Kamu bisa berangkat dari riset. Pastikan kamu memahami kebutuhan pasar. Kalau dirasa sulit, kamu bisa menelaah hobi atau hal yang membuatmu tertarik. Kamu bisa berkaca, kira-kira hobi yang kamu punya potensi sebagai bisnis atau tidak? Tidak ada salahnya lho untuk mengubah hobi jadi itu, kamu juga bisa melihat tren yang happening. Melalui kekuatan media sosial, kamu dapat dengan mudah mengakses berbagai hal-hal yang sedang Tidak memiliki modal yang cukupUntuk memulai bisnis, kamu memang memerlukan modal yang gak sedikit. Modal menjadi hambatan bisnis yang umumnya dijumpai oleh orang-orang yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Namun tenang, kamu bisa memulainya dengan menabung secara kamu seorang pekerja, kamu bisa menyisihkan sebagian gaji untuk kebutuhan berbisnis. Sebenarnya sah-sah saja untuk melakukan pinjaman untuk berbisnis. Namun kamu perlu paham akan risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kalau dirasa berat, kamu bisa mengajak orang lain untuk menjadi partner bisnis. Bersama partner bisnis, kamu bisa mencari investor yang bersedia untuk menyuntikkan dana ke dalam bisnis yang kamu Persaingan pasar yang ketatPersaingan pasar yang ketat memang menyulitkan kamu sebagai pebisnis pemula. Kamu perlu berpikir kreatif agar bisnis yang kamu kembangkan berbeda dengan produk atau jasa lain. Terdengar cukup sulit, ya? Kamu bisa menganalisa kompetitor dan menerapkan metode ATM atau amati, tiru, modifikasi. Namun dengan catatan bukan berarti kamu melakukan plagiasi. Seperti yang ditekankan di atas, carilah sesuatu berbeda dari bisnis yang kamu tawarkan. Apa yang membuat bisnismu istimewa? Apa daya tarik dari bisnismu yang dapat memikat hati pelanggan? Kamu perlu melakukan riset secara mendalam agar bisnismu berbeda dan tentunya berguna. 4. Tidak mendapat kepercayaan pelangganUntuk membuat bisnis kamu berkembang, kamu harus bisa menarik hati dan kepercayaan pelanggan. Bagaimanapun juga, produk atau jasa yang kamu tawarkan di bisnismu akan digunakan oleh pelanggan. Tanpa pelanggan, bisnismu tentu tidak akan maju. Pasti kamu familier dengan "pembeli adalah raja", kan? Nah, pastikan bisnis yang kamu jalankan memenuhi kebutuhan dari kepercayaan pelanggan bisa dimulai dengan meyakinkan pelanggan kalau bisnis kamu memiliki kredibilitas yang tinggi. Dengan begitu, pelanggan akan datang dengan sendirinya karena mereka merasa kebutuhan atau yang mereka cari ada di dalam Kehilangan motivasi dan dukunganKehilangan motivasi dan dukungan adalah mimpi buruk bagi seorang pebisnis. Ini termasuk ke dalam hambatan yang dialami oleh sebagian besar pengusaha Hambatan ini masuk ke dalam faktor internal yang harus segera diatasi. Kehilangan motivasi atau demotivasi bisa menjadi bumerang apabila terus dibiarkan. Kamu bisa mengingat kembali hal-hal yang membuat kamu bersemangat dan mencari dukungan dari orang sebuah bisnis tidak bisa lepas dari yang namanya kegagalan. Namun bukan berarti kamu harus menyerah begitu saja. Ingat, setiap kegagalan yang kamu alami dapat memberimu banyak pelajaran. Seperti kata pepatah kalau pengalaman adalah guru Tidak percaya diriSeorang pebisnis harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan gak takut gagal. Kamu perlu tahu kalau salah satu soft skill yang wajib dimiliki oleh pebisnis. Kepercayaan diri bisa kamu pupuk secara perlahan misalnya dengan menyadari kelebihan diri sendiri. Kalau kamu sadar dengan potensi yang kamu punya, kamu menjadi lebih percaya pada dirimu sendiri. Hal inilah yang akan membuat diri kamu Terlalu perfeksionisTidak salah sih kalau kamu ingin semuanya berjalan dengan sempurna. Namun hati-hati, terlalu perfeksionis juga bisa menjadi hambatan bisnismu untuk berkembang. Alih-alih mengeksekusi, kamu jadi fokus pada setiap kekurangan. Akhirnya, bisnis yang kamu jalani hanya diam di tempat dan tidak maju. Cara mengatasi hambatan bisnis Setelah mengetahui beragam hambatan bisnis, kini kamu perlu tahu cara mengatasinya. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan dan terapkan antara lain seperti berikut Fokus pada solusiKamu perlu mengutamakan solusi dari setiap hambatan bisnis yang sedang kamu hadapi. Alih-alih fokus pada masalah, lebih baik fokus pada solusi yang tepat. Selain fokus pada solusi, kamu pun perlu menenangkan diri. Pastikan kamu membuat keputusan dengan kepala Cobalah untuk berpikir positifMemang terdengar sulit apalagi ketika kamu berada di kondisi yang tidak memungkinkan kamu untuk berpikir positif. Namun, berusahalah untuk berpikir positif dan melihat hambatan dari sudut pandang yang Terus lakukan evaluasiLakukan evaluasi baik itu pada diri sendiri dan hal-hal lain yang menjadi hambatan bisnismu. Evaluasi menjadi cara yang tepat untuk menelaah hal yang bekerja dan tidak bekerja untukmu. Hal ini dinilai bisa efektif untuk mengembangkan Tetap belajar dan perluas wawasanSejatinya manusia memang harus belajar setiap hari. Tidak hanya belajar dari pengalaman, tapi belajar dengan cara formal misalnya dengan ikut course atau webinar. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah diraih. Kamu harus tetap belajar dan memperluas wawasan agar kemampuan kamu ikut berkembang. Saat memutuskan untuk berbisnis, kamu perlu tahu hal-hal dasar yang harus dikuasai seorang hambatan bisnis yang kamu hadapi pasti memiliki solusi. Oleh karena itu, jangan berkecil hati dan cepat menyerah. Kamu harus yakin kalau setiap hambatan yang kamu hadapi bisa kamu lewati. Tidak ada hal yang instan di dunia ini, termasuk dalam berbisnis. Namun kalau kamu sudah berani memulai, kamu juga perlu berani menjalaninya dengan baik. Hambatan bisnis baik itu bagi skala yang kecil dan yang besar selalu ada. Kamu perlu menerapkan mindset pebisnis untuk mencapai tujuanmu. Selain itu, kamu bisa bertukar ide atau insight dengan sesama pebisnis. Agar tujuan bisnismu tercapai, kamu bisa membuat to-do list yang harus kamu lakukan agar lebih terarah. Kamu perlu membuat list tasks di aplikasi DoCheck. Aplikasi ini merupakan social to-do list pertama di Indonesia yang memungkinkan kamu untuk mencapai goals yang kamu punya. Selain itu, kamu bisa tracking progress dari goals yang sudah kamu buat. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan seberapa besar sumber daya yang mereka miliki. Mengidentifikasi dan mendapatkan ide bisnis yang layak adalah tantangan pertama seorang pengusaha. Tantangan lainnya bisa terkait dengan bagaimana mereka memilih lokasi yang tepat, mengumpulkan modal, mengelola operasi dan keuangan bisnis. Secara umum, tantangan juga bervariasi selama masa hidup bisnis. Tantangan yang dihadapi ketika memulai bisnis bisa berbeda ketika menumbuhkan bisnis. Dan, artikel ini akan fokus pada tantangan yang dihadapi pengusaha ketika memulai bisnis kecil baru. Mengidentifikasi peluang bisnis yang layak Menyaring dan memilih ide bisnis yang layak adalah bagian penting sebelum memulai bisnis. Itu bisa menentukan kesuksesan di masa depan. Pengusaha seringkali menemukan berbagai ide bisnis dari permasalahan keseharian mereka. Itu mungkin tersedia banyak. Tapi, tidak semua layak untuk dijalankan. Misalnya, pengusaha menemukan ide bisnis dari hobi, keterampilan atau pengalaman pribadi mereka. Sumber lainnya adalah dari pengalaman kerja sebelumnya. Riset beranggaran kecil dan menghadiri pameran waralaba juga bisa menjadi sumber potensial untuk ide bisnis. Bahkan, beberapa pengusaha mungkin menemukan ide secara kebetulan. Meski ide bisnis dan peluang pasar tersedia banyak, tidak semua itu layak untuk digarap. Dan, pengusaha harus menemukan yang paling potensial menghasilkan keuntungan tinggi dalam jangka panjang. Katakanlah, anda memiliki beberapa ide potensial untuk memulai bisnis. Anda masih harus memilah mereka karena tidak mungkin untuk menjalankan mereka semua. Misalnya, anda harus menjawab pertanyaan seperti apakah mereka memiliki cukup permintaan pasar yang tersedia? Apakah mereka menguntungkan untuk digarap dalam jangka panjang? Bagaimana dengan persaingannya? Dan, seringkali, pengalaman bisa membedakan antara pengusaha pemula dengan pengusaha yang telah matang. Pemula mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pengusaha yang telah matang untuk menilai seberapa layak sebuah ide bisnis karena memiliki pengalaman yang lebih sedikit. Ketidakcukupan modal Setelah memutuskan ide yang layak untuk dijalankan, pengusaha membutuhkan modal untuk berbagai membiayai operasi bisnis. Mereka harus membeli bahan baku, aset tetap, menyewa lokasi produksi, dan merekrut pegawai. Itu semua membutuhkan uang. Tantangan yang dihadapi pengusaha adalah modal yang terbatas. Beberapa pengusaha kecil mengandalkan uang dari kantong mereka. Atau, mereka mendapatkannya dari kontribusi keluarga atau kerabat. Beberapa yang lain mengandalkan saluran online untuk mengumpulkan modal melalui crowdfunding. Kemudian, alternatif lainnya adalah mencari investor untuk mendanai bisnis. Dalam hal ini, pengusaha harus membuat sebuah proposal dan rencana bisnis untuk menarik investor bersedia menginvestasikan uangnya ke mereka. Dan meyakinkan investor bukan tugas mudah. Biasanya, investor akan mempertimbangkan rekam jejak pengusaha dan seberapa layak ide bisnis, misalnya terkait dengan pertumbuhan dan keuntungan dalam jangka panjang. Potensi pengembalian juga menjadi pertimbangan berikutnya karena memang, berinvestasi di bisnis baru mengandung risiko yang tinggi. Beberapa pengusaha sukses mengumpulkan modal pada biaya yang murah. Tapi yang lain tidak. Mereka seringkali gagal karena beberapa alasan seperti Ide bisnis yang buruk. Misalnya, itu menguntungkan dalam jangka pendek, tapi tidak dalam jangka panjang. Rencana bisnis yang buruk. Sehingga, proposal yang diajukan gagal meyakinkan calon investor. Mereka enggan untuk menyediakan modal. Tidak memiliki rekam jejak. Ini membuat sulit untuk menilai apakah pengusaha benar-benar bisa mengoperasikan bisnis dengan sukses atau tidak. Pengetahuan yang tidak memadai. Beberapa pengusaha mungkin lebih tergantung pada uang pribadi dan pinjaman bank karena tidak tahu alternatif lain. Rendahnya pengetahuan bisa mengarah pada modal yang tidak cukup atau berbiaya mahal. Menemukan lokasi yang cocok Lokasi tidak hanya berdampak besar pada keberhasilan, tapi juga pada biaya dan persaingan. Misalnya, menyewa lokasi bisnis restoran di pusat kota bisa menarik banyak pelanggan, meningkatkan peluang perusahan untuk menghasilkan penjualan. Tapi, itu juga akan mengkonsumsi biaya tetap yang besar seperti biaya sewa. Selain itu, kompetisi juga akan tinggi karena banyak pesaing menargetkan pelanggan yang sama di lokasi yang sama. Karena alasan tingginya biaya tetap, banyak pengusaha pemula beroperasi dari rumah sebagai titik awal. Itu bisa menghemat biaya sewa. Sementara itu, untuk memasarkan produk, mereka bisa mengandalkan saluran online. Kemudian, ketika telah menghasilkan pendapatan reguler yang cukup, mereka bisa menyewa lokasi yang lebih strategis. Ancaman persaingan Bisnis baru memiliki kapasitas bersaing rendah. Mereka memiliki sumber daya yang lebih terbatas daripada bisnis lain yang telah mapan. Selain itu, mereka memiliki pengetahuan pasar yang kurang. Sehingga, tekanan persaingan selalu menjadi masalah bagi bisnis baru, kecuali mereka adalah penggerak pertama dan menawarkan produk yang benar-benar baru dan belum pernah ada. Salah satu cara untuk bertahan adalah dengan mengamati pesaing dan menemukan kesenjangan pasar dan produk. Maksud saya, bisnis baru mencari celah agar tidak bersaing langsung dengan pesaing yang mapan. Misalnya, mereka mengidentifikasi itu dengan menanyakan pertanyaan berikut Apakah produk dan harga pesaing telah sesuai dengan permintaan pasar dan memuaskan konsumen? Apakah mereka menjangkau seluruh pelanggan? Apakah ada beberapa pasar yang tidak terlayani? Dengan memetakannya, bisnis baru bisa menemukan celah untuk peluang pasar. Mereka kemudian merancang produk dan memilih segmen pasar yang tepat tanpa harus berhadapan langsung dengan pesaing. Membangun basis pelanggan Tantangan lain yang dihadapi oleh pengusaha ketika baru memulai bisnis kecil adalah membangun basis pelanggan. Itu mempengaruhi seberapa cepat mereka bisa menghasilkan pendapatan rutin. Untuk menumbuhkan basis pelanggan, pengusaha harus bisa menarik pelanggan secepat mungkin, misalnya dengan menetapkan harga promosi dan mengiklankan produk. Jika berhasil, mereka secara perlahan bisa memantapkan posisi bisnis di pasar. Dan, sekali mereka memiliki basis pelanggan, mereka bisa menghasilkan pendapatan reguler untuk menutup berbagai biaya. Tapi, membangun basis pelanggan adalah tantangan sulit karena beberapa alasan berikut Perusahaan yang ada bisa mengambil strategi agresif jika mereka merasa terancam. Itu bisa menyebabkan bisnis baru gagal karena memiliki kapasitas bersaing yang rendah. Pelanggan enggan mengambil risiko dengan beralih ke produk baru. Mereka lebih menyukai produk yang ada karena telah merasakan manfaatnya. Pelanggan potensial adalah sedikit. Sebagian besar telah menggunakan produk yang mirip dengan yang ditawarkan oleh bisnis baru. Kemudian, seberapa berhasil bisnis baru membangun basis pelanggan tergantung pada seberapa sukses mereka mendorong pelanggan untuk membeli kembali produk. Dengan kata lain, mereka harus membuat pelanggan loyal ke mereka untuk melakukannya. Jika sukses, uang akan terus mengalir ke mereka. Ada beberapa cara untuk melakukan menciptakan loyalitas pelanggan, termasuk dengan menawarkan Layanan purna jual yang unggul. Layanan penangan keluhan pelanggan yang efektif. Menambahkan fitur baru ke produk. Meramu tim yang tepat Pengusaha tidak bekerja sendiri untuk memulai, mengoperasikan dan mengembangkan bisnis. Mereka membutuhkan tim. Dan, idealnya keterampilan mereka saling melengkapi. Dengan begitu, operasi bisnis bisa berjalan dengan sukses. Menemukan tim yang tepat adalah tantangan sulit berikutnya yang dihadapi pengusaha. Mereka harus menemukan orang yang tepat, mendukung visi dan tujuan mereka dan bersedia berkorban dengan menjadi bagian dalam perjalanan mereka. Mengapa bersedia berkorban adalah penting? Beberapa orang mungkin tidak bersedia bergabung dengan bisnis baru. Bekerja di bisnis baru berisiko tinggi kehilangan pekerjaan mereka. Itu karena tingkat kegagalan bisnis baru yang tinggi. Karena alasan semacam itu, banyak orang lebih suka bekerja di perusahaan yang telah mapan. Mereka tidak mau meninggalkan status quo mereka. Dan, meninggalkan posisi nyaman untuk mengejar sesuatu yang tidak pasti membutuhkan pengorbanan. Kelelahan Pekerjaan di bisnis baru seringkali belum terdistribusi dengan baik. Selain itu, staff yang sedikit, pengalaman yang masih kurang dan peralatan yang tidak memadai juga menimbulkan masalah lain. Tantangan lain adalah pekerjaan kompleks. Dengan kendala di atas, pengusaha harus bisa mengatasinya. Mereka dan staf seringkali harus melakukan multitasking. Mereka harus menguasai beberapa aspek berbeda, mulai dari riset, pengembangan produk, pemasaran hingga layanan pelanggan. Dan, itu bisa menjadi pekerjaan berat dan melelahkan. Tantangan pengusaha berikutnya adalah menjaga tim mereka tetap termotivasi dan kompak. Pekerjaan yang begitu kompleks memunculkan begitu banyak kelelahan, membuat tim kurang bersemangat. Selain itu, konflik juga seringkali muncul. Manajemen uang Agar perusahaan terus berjalan, pengusaha harus memastikan uang mereka cukup untuk menutupi semua pengeluaran. Mereka harus bisa mengawasi uang tunai mereka ketat sebelum bisnis benar-benar bisa menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Mereka harus memastikan itu keluar untuk pengeluaran yang benar-benar bisa dibenarkan. Kegagalan melakukannya bisa membuat perusahaan kehabisan uang tunai untuk operasi ke depan. Dan, itu bisa menyebabkan kegagalan bisnis. Tekanan psikis akibat kerugian Mencapai titik impas membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi untuk menghasilkan keuntungan. Kerugian yang terus menerus bisa mendemotivasi pengusaha pemula dan staff mereka. Kondisi ini menuntut pengusaha tidak hanya bisa memotivasi diri mereka sendiri tapi juga tim. Ada beberapa cara untuk mengatasi kerugian semacam itu. Misalnya, di sisi biaya, mereka memetakan proses bisnis untuk menemukan di mana mereka bisa menghemat biaya. Kemudian, di sisi pendapatan, mereka juga harus menemukan jawaban untuk bagaimana meningkatkan pendapatan, misalnya menurunkan sedikit harga jual untuk menarik volume pembelian yang lebih tinggi. Bacaan selanjutnya Pengusaha Definisi, Karakteristik, Peran, Tantangan Dari Mana Ide Bisnis Pengusaha Berasal? Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru 8 Kualitas Pengusaha yang Sukses 10 Karakteristik Pengusaha Yang Perlu Anda Tahu Perbedaan Antara Pengusaha Dengan Intrapreneur. Apa Saja Itu? Intrapreneur Definisi, Karakteristik, Bedanya dengan Pengusaha Pengusaha Sosial Definisi, Pentingnya, Karakteristik Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

rintangan apa yang biasanya dihadapi oleh pemilik wirausaha